Kamis, 16 Juli 2009

TEKANAN DARAH TINGGI (Hipertensi)


Blog Advertising
PENDAHULUAN
Blog Advertising
Tekanan darah tinggi merupakan satu diantara sekian banyak penyebab gangguan pada jantung dan pembuluh darah. Satu diantara tujuh orang dewasa di Australia mengidap kelainan ini.
Tekanan darah tinggi seringkali tidak memberikan tanda-tanda peringatan kepada kita sehingga bisa menjadi pembunuh diam-diam (silent killer), kecuali jika kita secara tetap tentu melakukan pemeriksaan dan pengobatan ke dokter.
Karena itu kepada setiap orang dewasa dianjurkan untuk mengetahui tekanan darahnya sendiri, karena ini menyangkut kesehatannya sendiri.
Jika tekanan darah tidak terkontrol, maka tekanan darah tinggi dapat membebani jantung dan pembuluh darah secara berlebihan sehingga mempercepat penyumbatan pembuluh artery yang disebut artherosclerosis. Ini dapat mengarah kepada serangan jantung, stroke, kegagalan jantung (heart failure) dan kegagalan ginjal (kidney failure).
Tekanan darah tinggi merupakan salah satu dari tiga faktor penyebab serangan jantung dan juga faktor utama penyebab stroke. Dua penyebab lainnya adalah kolesterol, darah tinggi, dan merokok.
Para dokter dapat menditeksi lebih awal adanya tekanan darah tinggi sehingga ini dapat mempermudah mereka untuk mengobati dan mengatasinya. Ini mungkin dapat menjadi satu alasan mengapa mereka dapat mencegah kematian pada usia muda dari serangan jantung dan stroke pada 25 tahun terakhir.
Dengan tujuan inilah buku kecil ini ditulis, semoga dapat mengurangi jumlah penderita penyakit jantung dan tekanan darah tinggi.

APAKAH "TEKANAN DARAH" ITU?
Tekanan pada pembuluh darah arteri disebabkan oleh pemompaan untuk mengalirkan darah ke seluruh tubuh oleh jantung.
Tubuh kita membutuhkan oksigen dan nutrisi. Mereka disalurkan oleh darah melalui jaringan pembuluh darah memasuki sel-sel tubuh kita.
Jantung kita tidak hanya memompa darah secara terus menerus, tetapi juga mengumpulkan kembali darah yang sudah terpakai dari seluruh bagian tubuh kemudian dipompa kembali ke seluruh tubuh kita.
Pembuluh darah yang menyalurkan darah segar ke seluruh tubuh namanya "Arteries", sedangkan yang membawa darah yang telah terpakai kembali ke jantung namanya "Veins". Seluruh sistem jantung, pembuluh darah dan darah, lebih dikenal sebagai "Sistem Sirkulasi" darah.
Arteri bersifat kuat dan elastis, sehingga dapat menahan tekanana darah yang dipompa ke dalamnya. Arteri bercabang-cabang sampai pada pembuluh yang sangat halus dan kuat dindingnya, berperan sangat penting di dalam mengatur tekanan darah kita.
Bagaimana Tekanan Darah Diukur?
Naik dan turunnya gelembung tekanan darah seirama dengan pemompaan jantung untuk mengalirkan darah di pembuluh arteri. Tekanan darah memuncak pada saat jantung memompa, ini dinamakan "Systole", dan menurun sampai pada tekanan terendah yaitu saat jantung tidak memompa (relaxes) ini disebut "Diastole".
Tekanan darah diukur dengan alat SPHIGMOMANOMETER yang terdiri dari kantong udara yang dililitkan sekeliling bahu atas tangan yang dihubungkan dengan bola pemompa udara dan alat ukur mercury (air raksa) oleh pipa-pipa karet.
Jika bola pemompa dipakai memompa udara memasuki kantong udara, maka kantong udara akan menekan pembuluh darah arteri sehingga menghentikan aliran darah pada arteri. Pada saat udara pada kantong udara dilepas, mercury (air raksa) pada alat pengukur akan turun, dengan menggunakan stetoscope yang diletakkan pada nadi arteri kita dapat memantau adanya suara "Duk" pada saat turunnya tekanan kantong udara menyamai tekanan pada pembuluh darah arteri, berarti mengalirnya kembali darah pada arteri, tekanan darah terbaca pada alat ukur mercury bersamaan dengan suara "Duk" menunjukkan tekanan darah Systolic.
Suara "Duk" pada stetoscope akan terdengar terus sampai pada saat tekanan kantong udara sama dengan tekanan terendah dari arteri (pada saat jantung tidak memompa - relaxes) maka suara "Duk" akan hilang. Pada saat itu tekanan pada alat ukur mercury disebut tekanan darah Diastolic.
Jika tekanan darah Systolic Anda 120 dan tekanan darah Diastolic anda 70 maka dicatatan anda tertulis 120/70.
Sekarang banyak terdapat alat pengukur tekanan darah elektronik yang lebih mudah penggunaannya, tetapi sebaiknya diperiksa ulang mengenai ketepatan pengukurannya dengan Sphygmomanometer Mercury yang sudah diketahui ketepatannya.
Bagaimana Tekanana Darah Bervariasi
Tekanan darah bervariasi dari waktu ke waktu, yang dipengaruhi oleh bermacam-macam penyebab - posisi tubuh, kondisi pernafasan atau emosi, olahraga dan tidur. Biasanya tekanan darah terendah terjadi saat tidur dan tertinggi jika terangsang (exited), stress atau olahraga. Wajar bila suatu ketika tekanan darah menjadi tinggi dan akan kembali normal setelah beristirahat.
Tekanan darah yang selalu berubah dapat menyulitkan pengukuran yang tepat, sehingga perlu diadakan pengukuran berkali-kali. Berusahalah untuk tenang pada saat tekanan darah sedang diukur. Rasa kuatir dan tidak tenang dapat meningkatkan tekanan darah sesaat, maka pengukuran pada saat ini tidak dapat dijadikan pegangan.

Apakah "Tekanan Darah Tinggi" Itu?
Tidak ada catatan mengenai tekanan darah yang ideal. Tetapi angka-angka di bawah ini dapat dijadikan acuan.
Istilah medis untuk tekanan darah tinggi adalah "HYPERTENSI", jangan dibingungkan dengan "NERVOUS TENSION" yang sama sekali lain artinya.
Resiko tertinggi terkena tekanan darah tinggi ada pada mereka yang lanjut usia. Kita tidak dapat menghindari untuk menjadi tua, karena itu tekanan darah tinggi pada usia lanjut perlu mendapat perhatian dan ditangani dengan cara yang tepat.
Bagaimana Tekanan Darah Tinggi Berkembang?

Tekanan darah tergantung pada 2 hal:
1. Volume darah yang harus dipompa oleh jantung
2. Kelancaran aliran darah melalui ribuan cabang-cabang pembuluh darah arteri.
Otot-otot di dinding pembuluh arteri berperan penting di dalam pengaturan tekanan darah. Pada saat arteri tegang, saluran didalamnya menyempit. Sebaliknya pada saat relax maka salurannya membesar. Semakin sempit salurannya, semakin susah darah melaluinya, sehingga menyebabkan meningkatnya tekanan darah. Ini seperti tekanan yang timbul bila kita menekan selang air di kebun.
Syaraf, kimia tertentu di dalam tubuh atau hormon di dalam darah, juga mempengaruhi kekuatan dan kecepatan denyut jantung.
Mengapa Tekanan Darah Menjadi Terlalu Tinggi?
Kita belum mengetahui dengan pasti. Dalam keadaan normal, jika ada perubahan pada tekanan darah, syaraf kita mengirim pesan ke otak yang segera mengintruksikan bagian tubuh kita yang berhubungan untuk mengatur tekanan pada tahap aman. Jika tekanan darah berada pada tahap tinggi untuk waktu lama sistem pengaturan juga berada pada tahap tinggi.
Apakah Penyebab Tekanan Darah Tinggi?
Kembali kita belum mengetahui dengan pasti. Mungkin karena volume darah yang dipompa jantung meningkat, yang mengakibatkan bertambahnya volume darah di pembuluh arteri.
Satu dari 20 kasus yang terjadi di rumah sakit, penyebab meningkatnya tekanan darah adalah penyakit ginjal. Obat pencegah kehamilan, steroid, dan obat anti infeksi dapat meningkatkan tekanan darah.
Faktor keturunan dan gaya hidup yang tidak sehat dapat menyebabkan tekanan darah tinggi. Jika salah satu atau kedua orangtua anda mengidap tekanan darah tinggi, maka anda kemungkinan juga terkena tekanan darah tinggi.
Diet, alkohol, menjaga berat badan dan olahraga ternyata memiliki pengaruh yang sangat besar.
Apakah Bahayanya Terkena Tekanan Darah Tinggi?
Jantung, otak dan ginjal sanggup menahan tekanan darah tinggi untuk waktu yang cukup lama. Itulah sebabnya mengapa pengidap tekanan darah tinggi umumnya merasa sehat. Tetapi ini tidak berarti tidak membahayakan mereka. Tekanan darah semakin tinggi, semakin berat pula kerja jantung.
Jika tekanan darah tinggi tidak segera diobati, jantung akan menjadi lemah untuk melaksanakan beban tambahan ini yang memungkinkan penyempitan pembuluh darah dan kegagalan jantung dengan gejala-gejala: keletihan, nafas pendek (terengah-engah) dan mungkin juga pembengkakan pada kaki dan pergelangan kaki.
Tekanan darah tinggi juga mempercepat penyumbatan pada arteri yang mengarah pada serangan jantung atau stroke, jika arteri yang mengalirkan darah ke jantung atau ke otak tersumbat. Stroke juga dapat terjadi karena melemahnya dinding pembuluh darah di otak karena tekanan darah tinggi.
Di samping merupakan faktor utama penyakit jantung dan pembuluh darah, tekanan darah tinggi juga menimbulkan kelemahan pada arteri bagian lain tubuh seperti pada mata, ginjal dan kaki, jika dibiarkan berkepanjangan maka bagian tubuh tersebut akan mengalami kerusakan yang serius.
Bagaimana Mengetahui Adanya Tekanan Darah Tinggi?
Karena tekanan darah tinggi seringkali tidak memberi tanda peringatan kepada kita, maka dianjurkan supaya anda memeriksa tekanan darah anda secara teratur sedikitnya 2 sampai 5 kali setahun, dan memeriksakannya secara rutin ke dokter. Jika kita pernah mengidap tekanan darah tinggi, dan kini masih tinggi, sebaiknya pemeriksaan tekanan darah lebih sering dilakukan.
Bagaimana Mencegah Tekanan Darah Tinggi
Satu hal yang terpenting adalah pemeriksaan yang teratur. Patut diketahui bahwa semakin ringan persoalannya, semakin mudah pula untuk menormalkan kembali tekanan darah sebelum menimbulkan masalah lain pada tubuh kita.
Mengontrol Tekanan Darah Tinggi
Kebanyakan orang memerlukan obat untuk mengontrol tekanan darah tinggi, tetapi yang lain-lain dapat menurunkan tekanan darah atau mengurangi penggunaan obat dengan mengatur cara hidupnya. Dokter mungkin menyarankan kepada kita untuk mengikuti cara hidup seperti dibawah ini, walaupun anda sudah menggunakan obat.
Diet Yang Sehat
Diet yang sehat sangat penting dalam usah mengontrol tekanan darah tinggi dan mengurangi resiko penyakit jantung. Tidak ada peraturan yang terlalu ketat atau obat ajaib. Makanan yang sehat dimulai dan diakhiri dengan keseimbangan dan keragaman. Ini termasuk makanan dengan kadar garam rendah dan minuman alkohol yang sewajarnya ini adalah termasuk cara diet yang sehat.
Kontrol Berat Badan Anda
Mengontrol berat badan anda adalah langkah penting untuk mengurangi resiko terkena darah tinggi. Berat badan yang berlebihan membebani kerja jantung. Jika anda sudah mengidap tekanan darah tinggi, menurunkan berat badan dapat mengontrolnya-bahkan kadang-kadang perawatan dengan obat tidak diperlukan.
Cara terbaik untuk mengontrol berat badan adalah dengan mengurangi makanan yang mengandung lemak dan melakukan olah raga secara teratur. Dapatkan buku resep makanan sehat untuk mengatur diet anda dan keluarga. Di bawah ini ada petunjuk mengenai berat badan yang sesuai dengan tinggi badan.
Garam
Banyak orang makan garam melebihi apa yang dibutuhkan tubuhnya. Garam umumnya terdapat pada makanan yang diproses atau diawetkan. Garam yang berlebihan mempengaruhi tekanan darah. Jika anda mengidap tekanan darah tinggi, jumlah garam yang anda makan dapat mengganggu usaha pengontrolan tekanan darah anda.
Makanlah makanan segar yang tidak mengandung garam atau kurangi makanan yang diawetkan dengan garam.
Alkohol
Minuman yang mengandung alkohol dapat meningkatkan tekanan darah. Jika anda minum tiga gelas atau lebih minuman keras sehari, tekanan darah anda mungkin akan meningkat dan menjadi tekanan darah tinggi. Alkohol dapat mengurangi daya guna obat tekanan darah tinggi yang anda makan. Dianjurkan untuk minum kurang dari dua gelas sehari.
Kegiatan Fisik
Mengidap tekanand arah tinggi bukan berarti anda tak berdaya dalam segala hal. Sebaliknya olah raga harus dijadikan bagian dari kegiatan hidup anda sehari-hari. Tidak perlu olah raga yang berat, cukup dengan jalan, berenang, bersepeda, tenis, golf dan jenis permainan lainnya. Hindari olah raga berat dan menegangkan, seperti bina raga dan angkat berat (angkat besi), yang sebenarnya bahkan dapat meningkatkan tekanan darah pada titik membahayakan, ketika anda melakukannya. Konsultasikanlah dengan dokter mengenai jenis olah raga yang cocok untuk anda.
Perawatan dengan Obat-obatan
Ada begitu banyak jenis obat-obatan untuk mengontrol tekanan darah tinggi. Jika anda memerlukannya, dokter anda akan menyarankan penggunaannya sesuai kondisi anda, dimulai dengan dosis rendah dan dipantau hasilnya. Jika dianggap perlu akan ditambah dosisnya secara bertahap, sehingga tekanan darah anda dapat terkontrol. Jika dianggap perlu dokter akan menyarankan penggunaan lebih dari satu macam obat untuk mengurangi efek sampingan obat yang digunakan.
Sekali anda memulai menggunakan obat, kemungkinan besar anda akan terus menggunakannya selama hidup anda. Obat tekanan darah tinggi tidak menghilangkan penyakit tetapi mengontrolnya. Obat-obat itu tidak bertahan tinggal di dalam tubuh kita, lebih lama masa penggunaannya lebih baik obat itu bekerja. Anda harus selalu membawa obat dan cara penggunaannya bersama anda.
Efek Sampingan
Obat-obatan tekanand arah mungkin mengakibatkan efek sampingan, ini dapat dikurangi dengan menyesuaikan jenis obat dan dosisnya. Laporkan kepada dokter anda jika anda dapatkan efek sampingan disertai keluhan yang timbul. Manfaat dan keefektifan obat tekanan darah jauh melebihi problem yang timbul karena efek sampingan. Banyak penderita tidak mendapat efek sampingan dan dapat hidup secara normal dengan selalu bekerja sama dengan dokter yang merawatnya.
Tinggalkan Rokok
Dokter anda akan sangat menganjurkan supaya anda meninggalkan rokok. Merokok bukan penyebab tekanan darah tinggi, tetapi dapat membuatnya berbahaya, yang mengarah kepada serangan jantung, stroke, gangrene (pembusukan) kaki dan kerusakan lain-lain. Sekali anda berhenti merokok risiko yang ditimbulkan dapat dihindari secara cepat.
Tolonglah Diri Anda Sendiri
Dengan menemui dokter, dokter akan menyarankan anda memeriksa tekanan darah secara teratur, mungkin per minggu atau beberapa kali sebulan. Penting untuk menemui dokter anda, karena tekanan darah dan penggunaan obat selalu dipantau. Dokter mungkin menyarankan anda memantau tekanan darah anda di rumah dengan alat pengukur yang dapat anda beli di apotek.
Makan obat tekanan darah tinggi sesuai petunjuk yang diberikan. Jika anda merasa obat yang diberikan tidak cocok untuk anda, katakan kepada dokter apa yang anda rasakan. Pengobatan terhadap anda dapat diatur sehingga efek sampingan dapat diminimalkan.
Turuti saran medis mengenai diet, olah raga dan merokok. Usahakan dengan tekat yang kuat untuk menurunkan berat badan, mengganti cara makan - ke diet yang sehat, dan olah raga dengan teratur.
Meskipun ini merupakan "Team Effort", tetapi anda dapat melakukannya melebihi siapapun untuk mengontrol tekanan darah tinggi anda. Usahakanlah!

PERTANYAAN-PERTANYAAN UMUM MENGENAI HIPERTENSI (Tekanan Darah Tinggi)
T : Di mana sebaiknya melakukan pemeriksaan tekanan darah?
J : Sebaiknya pemeriksaan tekanan darah dilakukan di:
1. Dokter, pada saat pemeriksaan rutin
2. Puskesmas atau klinik
3. Rumah Sakit
Hasil pengukuran akan dianalisa berdasarkan usia anda, faktor keturunan, dan faktor-faktor lainnya, misalnya merokok dan kolesterol dalam darah. Kemungkinan anda dianjurkan untuk menemui dokter specialis atau klinik khusus.
T : Mengapa pengukuran tekanan darah dalam satu kunjungan dilakukan berulang-kali?
J : Pengukuran perlu dilakukan berkali-kali karena tekanan darah bervariasi dari waktu ke waktu, terpengaruh oleh posisi tubuh, pernapasan, emosi, atau olahraga. Dokter melakukan pengukuran berkali-kali untuk mendapatkan hasil yang tepat. Berusahalah untuk tidak tegang (relaks) pada saat diukur. Jika anda sedang cemas atau tegang tekanan darah dapat meningkat dan memberikan hasil pengukuran yang salah.
T : Berapa sering pengukuran tekanan darah perlu dilakukan?
J : Jika tekanan darah anda normal dan anda bukan pewaris tekanan darah tinggi, dianjurkan untuk memeriksakannya 2 sampai 5 tahun sekali, atau pada saat kunjungan rutin anda ke dokter. Jika keadaan anda adalah di 'perbatasan' dan pewaris tekanan darah tinggi, sebaiknya pengukuran dilakukan setiap 3 sampai 12 bulan sekali. Jika tekanan darah anda swaktu-waktu meninggi, penting sekali untuk melakukan pengukuran elbih sering dan teratur, terutama jika dokter anda telah menentukan dilakukan pengobatan. Dokter anda mungkin perlu memeriksa anda setiap 2 minggu, sehingga tekanan darah anada dapat dikontrol, kemudian setiap bulan sampai 3 bulan jika sudah stabil.
T : Dapatkah saya sendiri menyatakan bahwa saya mengidap tekanan darah tinggi?
J : Tidak, kecuali jika anda telah mengukurnya beberapa kali secara teratur. Dampak serius dari tekanan darah biasanya berkembang setelah beberapa tahun - karena tidak tanda-tanda peringatan yang dirasakan. Secara umum, semakin ringan problem tekanan darah, semakin mudah mengembalikannya ke keadaan normal. Pemeriksaan teratur memungkinkan penemuan dini adanya kelainan pada tekanan darah sebelum meningkat samapi pada tahap merusak yang serius.
T : Dapatkah tekanan darah tinggi diatasi tanpa obat?
J : Dua dari lima penderita hipertensi (tekanan darah tinggi) ringan dapat menurunkan tekanan darah mereka dengan mengurangi berat badan, mengurangi makan garam dan alkohol, dan olah raga, ini dinamakan metode "tanpa obat" ("non-pharmacological"). Jika anda ingin menggunakan cara ini, anda masih memerlukan bantuan dokter yang memantau setiap perkembangannya. Banyak penderita memerlukan obat untuk menurunkan dan mengotrol tekanand arahnya, sehingga aman dan stabil. Dokter anda pasti akan berusaha sedapatnya menentukan pemakaian obat yang sesuai atau kombinasi obat untuk anda. Meskipun anda harus menggunakan obat, mengubah cara hidup anda seperti yang telah disarankan memungkinkan pengurangan dari dosis obat yang anda gunakan.
T : Berapa lama obat (tablet) harus digunakan?
J : Sangat disayangkan, obat-obat itu tidak menyembuhkan tekanan darah tinggi, tetapi hanya
mengontrol. Kebanyakan penderita harus terus menerus menggunakan obat seumur hidupnya. Obat-obat tidak akan tinggal di dalam tubuh tetapi semakin lama digunakan akan semakin baik.
T : Apa yang harus dilakukan terhadap efek sampingan?
J : Pengobatan terhadap efek sampingan ini berbeda-beda setiap orang, adakalanya hal ini tidak dapat dihindari. Jika kita merasa ada yang kurang menyenangkan, dokter anada akan merubah dosis atau menggantikannya dengan obat lain. Anda perlu mengatakan kepada dokter anda jika terasa anda efek sampingan, terutama pada tahap permulaan pada pengobatan, sehingga menemukan pengobatan yang paling seuai bagi anda. Jika anda merasa ada efek sampingan yang sangat menggangu, hentikan penggunaan obatnya dan segera hubungi dokter anda.


From: "yohanes santosa"
Date: Tue, 9 Jan 2001 19:11:25

Mengendalikan hipertensi
Banyak penderita hipertensi tidak dibekali pengetahuan cukup untuk dapat mengerti dan memakai obat darah tinggi dengan baik. Pertanyaan penderita sering membuktikan hal ini. Misalnya, apakah obat anti-hipertensi (AH) perlu dimakan seumur hidup? Apakah aman bila dimakan terus menerus? Efek sampingan apa yang akan dirasakan?
Pertama perlu disadari bahwa tekanan darah (TD) tinggi tidak selalu dapat dirasakan penderita, walaupun tensinya bisa lebih dari 200 sistolik. Hanya sekitar 20% penderita yang dapat "merasakan" TD-nya meninggi. Fakta kedua, bila TD tinggi dapat diturunkan, maka komplikasi seperti infark jantung (yang kemungkinan berbuntut kematian) dan stroke dapat dikurangkan sekitar 20 - 30%. Selain itu menurunkan TD tinggi dapat menghindarkan kita dari berbagai macam komplikasi terhadap organ, seperti mata dan ginjal.
Dewasa ini tersedia banyak jenis obat hipertensi, yang dapat digolongkan dalam berbagai kelas berdasarkan cara kerjanya. Untuk setiap kelas juga tersedia beberapa obat sejenis (me-too drugs) dengan sifat-sifat sama namun juga dapat berbeda satu sama lain.
Terdapat lima kelompok utama obat AH, yaitu thiazide, beta-blocker, ACE inhibitor, calcium channel blocker, dan alfa-blocker. Pada 50% dari kasus-kasus ringan dan sedang, salah satu dari kelima jenis obat ini saja biasanya sudah dapat mengontrol. Namun, kasus selebihnya memerlukan pengobatan kombinasi, memakai obat lebih dari satu. Strategi dasarnya, memilih dosis kecil yang efektif untuk menghindari efek sampingan. Hal ini penting karena obat AH, seperti semua obat lain, dapat menimbulkan efek sampingan. Karena sebagian besar hipertensi tidak dapat disembuhkan total, obat harus diberi seumur hidup. Penghentian selama beberapa hari saja akan menaikkan kembali TD.
Bila satu dari lima golongan obat di atas belum berhasil mengontrol dengan baik, maka diperlukan penggantian obat. Ini karena respons tubuh terhadap obat lain dapat berbeda dan siapa tahu, lebih menguntungkan. Setiap golongan obat AH mempunyai manfaat khas terhadap jenis hipertensi yang diderita, sehingga bila satu tidak mempan, yang lain dapat berguna. Misalnya, untuk orang yang suka makan garam (tidak bisa dilarang) dan agak tua, thiazide dosis kecil merupakan pilihan tunggal efektif. Bila hipertensi disertai penyakit jantung koroner maka calcium channel blocker merupakan pilihan terbaik. Bila hipertensi disertai frekuensi denyut jantung cepat, tapi tidak ada penyakit asma, beta-blocker sebaiknya dipilih. Namun dokterlah yang dapat menentukan pilihan ini.
Bila hal di atas belum juga dapat mengontrol TD, maka perlu dilakukan penambahan obat lain sebagai kombinasi. Soalnya, penambahan ini akan lebih bermanfaat daripada meninggikan dosis obat pertama. Hanya saja sebelum melakukannya kita perlu menunggu 2 - 4 minggu untuk melihat apakah obat pertama sudah bekerja optimal. Tidak heran, pengobatan hipertensi yang bandel dapat memerlukan kombinasi 2 - 3 jenis obat AH.
Sampai berapa jauh TD perlu diturunkan? Seseorang dapat dianggap mempunyai TD tinggi bila TD-nya lebih dari 140/90, tidak tergantung usianya. Pengukuran TD harus dilakukan dalam sikap duduk dan setelah istirahat selama 5 - 10 menit. Alat pengukur TD elektronik dapat digunakan, namun perlu dibandingkan dahulu dengan sfigmomanometer air raksa. Pengobatan perlu menurunkan TD secara pelahan hingga di bawah kriteria di atas, atau bila sebelumnya tinggi sekali, paling tidak mendekati 140/90. TD tak boleh diturunkan secara drastis, misalnya dari 250 sistolik ke 120, karena dapat menimbulkan stroke.
Perubahan gaya hidup banyak mempengaruhi proses penurunan TD. Makan terlalu banyak sehingga menimbulkan kegemukan dapat bermuara pada hipertensi. Hidup dengan gaya sibuk pun ikut mempengaruhi TD. Belum lagi kebiasaan merokok, yang juga salah satu pemicu hipertensi.
Efek sampingan yang dirasakan tentu perlu dikomunikasikan ke dokter. Setiap golongan obat AH memiliki profil efek sampingan berbeda. Pusing, berdebar, kaki bengkak, alergi, hidung tersumbat, kencing banyak, ngantuk, dan kadang-kadang batuk yang "ngikil" (ACE-inhibitor) dapat merupakan efek sampingan obat hipertensi. Karena itu, penggunaan obat anti-hipertensi sebaiknya tidak dilakukan atas inisiatif sendiri, melainkan perlu dibahas dengan dokter untuk informasi serta diskusi yang bermanfaat.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar